Rabu, 05 Oktober 2016

REAKSI REDOKS DISEKITAR KITA

REAKSI REDOKS DISEKITAR KITA

Kebanyakan logam mempunyai sifat mudah berkarat. Pengaratan logam merupakan peristiwa oksidasi logam oleh oksigen dari udara. Pengaratan akan terjadi jika ada air dan oksigen, bakteri juga dapat  menghasilkan enzim oksidase yang dapat mempercepat terjadinya karat.

1.  Reaksi Redoks Pada Pemutihan Pakaian
Untuk membersihkan noda pada kain putih yang tidak dapat dibersihkan dengan detergen, biasanya digunakan zat pemutih. Jenis zat pemutih yang banyak digunakan dalam produk-produk pemutih adalah natrium hipoklorit (NaOCl). Noda pada kain putih akan hilang setelah direndam dalam air yang mengandung NaOCl. Namun, kamu harus hati-hati pada saat menggunakan NaOCl. Pastikan tidak ada  pakaian yang berwarna selain putih yang ikut terendam. Jika ikut terendam, pakaian yang berwarna-warni itu akan pudar warnanya atau terbubuhi warna putih. Aakah yang menyebabkan NaOCl dapat memutihkan pakaian?
Jika dilarutkan dalam air, NaOCl akan terurai menjadi ion Na+  dan OCl-. Ion OCl-  akan tereduksi menjadi ion klorin dan ion hidroksida.
                        OCl-  +  2e-   +   HOH   =     Cl-  +  2OH-
Biloks Cl dalam OCl- adalah +1, sedangkan biloks Cl- adalah -1. Berarti Cl mengalami reduksi atau bertindak sebagai oksidator. Sifat oksidator inilah yang menyebabkan NaOCl dapat mengoksidasi nda pada pakaian putih.

2.  Reaksi Redoks Pada pada Penyetruman Akumulator
Akumulator merupakan bagian penting dalam kendaraan bermotor. Akumulator tersebut berfungsi sebagai sumber listrik sehingga mesin kendaraan dapat dijalankan. Jika kendaraan mogok, salah satu bagian yang diperiksa adalah akumulator. Jika ternyata akumulator rusak, biasanya akumulator tersebut diisi kembali dengan cara penyetruman. Dalam proses kerja, akumulator menghasilkan listrik dan proses penyetruman melibatkan reaksi redoks.
Suatu akumulator mengandung  larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Akumulator tersusun atas kutub negative dan kutub positif. Kutub negatif terbuat dari logam timbel (Pb), sedangkan kutub positifnya  terbuat dari timbel(IV) oksida (PbO2). Dikutub negatif (anode) terjadi reaksi oksidasi, sedangkan dikutub positif (katode) terjadi reaksi reduksi.
Reaksi Pada Anode dan Katode
Kutub
Reaksi
Neigatif
Positif
Pb  +  SO4 2-    =  PbSO4  +  2e-
PbO2  +  4H+  +  SO42-  +  2e-  =    PbSO4   +  2H2O

Reaksi akhir adalah Pb  +  2SO42-  +  PbO2  +  4H+          2PbSO4  +  H2O
            Pada reaksi tersebut, terjadi perpindahan elektron dari logam Pb ke PbO2. Perpindahan electron tersebut menyebabkan terjadinya listrik. Pada saat akumulator diestrum, reaki yang terjadi adalah kebalikannya.
            2PbSO4   +  2H2O    =   Pb   +  2SO42-   +  PbO2   +  4H+

3.  Reaksi Redoks Pada Ekstraksi Logam
Sebagian besar logam terdapat dialam dalam bentuk senyawa yang dikenal dengan istilah bijih atau mineral. Bijih logam biasanya berupa senyawa oksida, sulfida, karbonat, silikat, halide dan sulfat.    Contoh bijih logam serta logam murni yang dikandungnya
Bijih Logam
Logam Murni
Bauksit (Al2O3)
Hematit (Fe2O3)
Kalsiterit (SnO2)
Seng blenda (ZnS)
Kalkoppirit (CuFeS2)
Al
Fe
Sn
Zn
Cu
Bagaimana cara mendpatkan logam murni dari bijih-bijih logam tersebut?   Logam-logam tersebut dapat diperoleh dengan cara metalurgi, yaitu proses pengolahan biji logam menjadi logam. proses metalurgi dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
a.    Pemekatan Bijih
Pemekatan bijih adalah menghilangkan batuan logam yang tidak berguna (batu reja). Pemekatan dilakukan dengan cara menghancurkan dan menggiling bijih sampai bijih logam terpisah dari batu reja. Selanjutnya, bijih logam dipisahkan dengan cara pengapungan (flotasi) dan penarikan dengan magnet.
b.    Peleburan  (Smelting)
Peleburan adalah pengubahan bijih logam menjadi unsur logam. Proses peleburan disebut juga proses ekstraksi logam. Hal ini dikarenakan pada proses peleburan, logam diekstraksi dari bijihnya dengan cara mereduksinya menggunakan reduktor. Sebagai contoh, pada peleburan hematite (Fe2O3) menjadi logam besi (Fe) digunakan aluminium (Al) sebagai reduktor. Reaksi yang terjadi dikenal dengan reaksi termit. Perhatkan bahwa pada reaksi ini terjadi perubahan biloks yang menandakan terjadinya reaksi redoks. 
            Fe2O3  +  2Al  =    2Fe  +  Al2O3
c.    Pemurnian (Refining)
pemurnian adalah pembersihan logam dari zat-zat pengotor sehinga dihasilkan logam yang murni. Pemurnian logam dapat dilakukan dengan cara elektrolisis, destilasi, atau peleburan ulang.

4.  Reaksi Redoks pada Daur Ulang Perak
Logam perak banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti perkakas, kerajinan, dan perhiasan. Perak juga merupakan slah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam kegiatan dilaboraturium kimia. Untuk alas an ekonomi dan lingkungan, banyak industry dan laboraturium kimia yang melakukan daur ulang. Dengan mendaur ulang perak, biaya dapat dihemat sekaligus menjaga lingkungan dari limbah perak. Proses pendaurulangan perak melibatkan reaksi redoks sebagai berikut.
                        Cu (s)  +  2Ag+ (aq)    =   Cu2+(aq)   2Ag(s)     
             Perak didaur ulang dengan cara menambahkan logam tembaga sebagai oksidator sehingga Ag+  akan tereduksi menjadi logam Ag .

PENUAAN SEBAGAI PROSES OKSIDASI
Proses penuaan berakaitan erat dengan proses oksidasi. Dalam tubuh, oksigen dan oksidator lain dapat menarik electron tak berpasangan dari molekul besar penyusun membran sel sehingga molekul tersebut menjadi sangat reaktif. Molekul ini bersifat radikal bebas yaitu berupa zat kimia tidak stabil yang terbentuk dalam tubuh. Radikal bebas tersebut terbentuk ketika tubuh kita terkena polutan atau toksin (zat beracun) seperti asap rokok dan pestisida. Radikal bebas dapat menyerang sel-sel lain dan mengubah sifat-sifatnya. Jika dalam jumlah terbatas, radikal bebas  dalam tubuh dapat ditanggulangi oleh system kekebalan tubuh sendiri. Namun, dalam jumlah banyak, radikal bebas  dapat menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh yang cukup serius. Efek yang ditimbulkan diantaranya adalah penuaan, karena banyaknya sel-sel tubuh yuang rusak. Cukup membahayakan jika sel-sel yang rusak tidak dapat dipulihkan. hal ini akan memicu berbagai penyakit seperti kanker, jantung, diabetes dan katarak.
Antioksidan disebut juga sebagai zat yang dapat mencegah kerusakan akibat oksidasi pada tubuh kita. Antioksidan memrupakan bentuk pertahanan tubuh dari serangan radikal bebas. dalam hal ini, antioksidan bertindak sebagai pemungut radikal bebas sehngga dapat mencegah dan memperbaiki kekrusakan sel akibat radikal bebas.
            Antioksidan seperti vitamin E, Vit A, dan Vit C banyak terdapat dalam makanan terutama dalam sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Namun, kandungan antioksidan dapat berkurang jika dmasak pada suhu tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan Vit E menyebabkan penuaan sel darah merah yang lebih cepat dari keadaan normalnya. Vit C  dapat mencegah potongan apel atau pir menjadi coklat dengganmenghambat oksidasi udara. Ketiga Vit ini  dipercaya dapat menahan berbagai reaksi oksidasi yang sangat berpotensi merusak komponen vital dalam sel tubuh. Dengan demikian sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah segar setiap hari. terlebih-lebih bagi orang yang berasal dari tempat dengan tingkat polusi yang tinggi



InFO KIMIA

Peluncuran roket seperti gambar menggunakan prinsip
reaksi redoks. Untuk meluncurkan roket tersebut
digunakan kerosin. Kerosin terbakar oleh oksigen
memberikan energi untuk naik ke atas. Di angkasa roket
menggunakan hidrogen yang dibakar dengan oksigen.
Semua ini adalah reaksi redoks.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat dan informatif apa yang disampaikan oleh Devi Kartika Sari terkait pemahaman reaksi redoks. Terimakasih

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates