PEMBELAJARAN
KIMIA BERBASIS KARAKTER (BAGIAN KEDUA)
oleh
Sunyono
Won pada 22 Oktober 2011 jam 19:18
KAREKTER Religius: "Meyakini Kebesaran Alloh
S.W.T, & Menyadari bahwa Ilmu manusia itu Dangkal)".
Ketika seorang guru mengajarkan tentang sintesis
kimia organik dan beberapa aspek bioteknologi, dan setelah pembelajaran hampir
selesai, guru kimia itu mengajukan pertanyaan kepada siswa-siswinya:
"Anak-anak, kalian sudah belajar beberapa reaksi sintesis kimia organik...
Nah, sekarang ada pertanyaan: bagaimana & apa yang akan terjadi jika
tanaman "padi" mogok masal utk tidak berubah menjadi "beras"
dan menjadi "nasi"? Apakah kita akan mensistesis beras melalui
laboratorium, sebagaimana reaksi kimia organik, atau melalui
biotekbologi....?".
Spontan saja semua siswa dalam satu kelas itu
terdiam, dan saling menoleh kekanan dan kekiri, saling bertanya pada temannya
apa jawabannya. Lalu guru kimia itu, melanjutkan.... "Ayo, anak-anak,
siapa yg bisa menjawab, coba pikirkan, atau diskusikan ya...? Bapak tunggu
sekitar 5 menit". Kemudian, siswa dalam 1 kelas tadi sibuk berdiskusi, dan
sibuk mencari-cari informasi di buku bahkan ada yg membawa laptop dan modem,
mencari informasi via internet, namun tetap saja tidak menemukan jawabannya.
Namun, tak lama kemudian ada satu siswa yang mencoba memberikan jawaban (sebut
saja siswa itu bernama Wulan Jamile), dia nunjuk jari dan berkata:
"menurut saya bisa pak disintesis secara laboratorium, karena beras itu
merupakan senyawa kimia, dan yang paling kita butuhkan dalam beras adalah
karbohidrat, Jadi, karbohidrat bisa kita sistesis pak....". Lalu guru
kimia itu merespon: "baiklah Wulan kamu memang hebat dan bapak rasa
jawabanmu cukup bagus. nah, yang lain bagaimana menurut kalian?".
Setelah ditunggu beberapa saat, tak ada jawaban dari
siswa lainnya. lalu guru mengatakan: "ternyata anaka-anak sulit
menjawabnya kan...? Untuk jawaban temanmu Wulan Jamile, memang benar bisa
disintesis di laboratorium, namun anak-anak, berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh para ahli bioteknologi di Amerika (dalam Journal American
Chemical Society) dikatakan bahwa untuk mensintesis karbohidrat yang sama
dengan beras untuk menghasilkan nasi 1 piring saja membutuhkan biaya sekitar
20-an ribu USD (atau hampir setara dg 200 jt rupiah). Nah, anak-anak, bayangkan
untuk mendapatkan 1 piring nasi saja memerlukan biaya ratusan juta rupiah.
mampukah kita?. Itulah sebabnya jangan kita rusak lingkungan kita, jangan kita
rusak air yang mengaliri padi kita, jangan kita sia-siakan nasi yg kita makan,
jangan suka buang-buang beras atau nasi walau hanya sesuap atau sebutir
beras".
Karena kita
tdk akan mampu membuat beras secara teknologi biaya sangat besar." Nah,
anak-anak, dengan demikian, sangat berdosa kalau kita tidak mensyukuri nikmat
yang diberikan oleh Alloh, dan sangat takabbur kalau kita menganggap bahwa ilmu
manusia itu sangatlah luar biasa. Apa yang Bapak sampaikan tadi menandakan
bahwa ilmu kita sangatlah dangkal...!"
"Maha Besar Allah, dengan segala
hukum-hukum-Nya....".
Akhirnya guru kimia itu menutup pelajarannya:
"Baiklah anak-anak, sampai disini pertemuan kita, coba kalian renungkan
apa saja fenomena kimia yang terjadi disekitar kita atau secara teoritik yang
bisa kita selami untuk memuja kebesaran Sang Pencipta.... Insya Alloh, minggu
depan kita berjumpa kembali dan kita akan mendiskusikan lagi fenomena-fenomena
kimia yang lain, yang tentunya akan lebih menarik. Bapak akan sangat senang
jika kalian sudah membawa masalah tentang fenomena kimia untuk kita diskusikan
minggu depan. Sesuai dengan silabus bahwa minggu depan kita masih melanjutkan
materi tentang rekasi organik. Sampai ketemua lagi...." Assalamua'alaikum
Wr...Wb.....
(Dimuat
juga di status fb: Alumni Pendidikan Kimia Unila)
0 komentar:
Posting Komentar