Kamis, 29 September 2016

PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KARAKTER (BAGIAN PERTAMA)

CONTOH PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KARAKTER (BAGIAN PERTAMA)
oleh Sunyono Won pada 22 Oktober 2011 jam 13:58

Pembelajaran berbasis karakter tidak mungkin terwujud jika hanya di tuliskan di RPP dan diomongkan, ibarat mendongeng. Pendidikan karakter sebenarnya bisa diintegrasikan dengan pembelajaran kimia yang sedang berlangsung. Contohnya kita bisa berandai-andai atau bisa juga dengan menggunakan fakta eksperimen (contoh-contoh ini pernah dimuat di status fb saya). Misalnya: Ketika kita mengajarkan ikatan hidrogen, cobalah ajukan pertanyaan sederhana "Bagaimana & apa yang akan terjadi seandainya air tdk membentuk ikatan hidrogran, dan air (H2O) mempunyai sifat yg sama dengan saudaranya H2S ? Tentu saja siswa yang baru belajar ikatan kimia akan menjawab: "tidak tahu pak/bu", "memang apa yang bakal terjadi...?"

Guru mengajarkan kimia dengan berbasis karakter (religius & peduli lingkunga) itu menjelaskan: "Anak-anak, menurut teori ikatan, seandainya air (H2O) tidak membentuk ikatan hidrogen, maka pd suhu sekitar minus 100 oC air sdh mendidih, nah jika itu terjadi tidak akan ada kehidupan di dunia ini, seperti organisme sekecil amuba, virus, bakteri, dll yang akan mampu bertahan hidup. Begitulah hebatnya sang Pencipta (Alloh S.W.T) menciptakan alam ini dengan segenap isinya, tidak ada seorang manusiapun yang mampu membuat H2O lepas dari ikatan hidrogennya. Hebatnya lagi, dengan ikatan hidrogen yang cukup menarik dan sempurna itulah air dapat kita gunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti mencuci, memasak, minum, mandi, dan sebagainya. Maha besar Alloh dengan segala ciptaannya. Jika H2O diputus ikatan hidrogennya, yang terjadi adalah reaksi dekomposisi dan tidak lagi air namun menjadi gas-gas H2 dan O2 (perhatikan percobaan elektrolisis air yang akan kita lakukan pada saat mempelajari elektrokimia)". Kemudian guru itu melanjutkan: "Oleh sebab itu anak-anak, untuk menjaga ikatan hidrogen yang sempurna itu, kita harus menjaga lingkungan kita, jangan kita cemari air kita, karena air yang tercemar menunjukkan ikatan hidrogennya tidak lagi indah sebagaimana aslinya, namun diantara kisi-kisi molekul H2O di eilayah ikatan hidrogen didomplengi oleh senyawa beracun (pencemar). Ingat bahwa air adalah sumber kehidupan kita. Relakah kalian, jika air kita telah kehilangan jati dirinya (maksudnya dengan ikatan hidrogen yang sempurna sbgmn gambar)?"  

Pertanyaan berikutnya untuk pengayaan: "Nah anak-anak, kalian sudah belajar tentang ikatan hidrogen dari air. Sekarang coba pikirkan dan diskusikan dengan kelompok kalian: "bagaimana dengan air pada fasa gas dan fasa padat, apakah ikatan hidrogennya masih seperti air pada fasa cair sebagaimana gambar...?".
Buatkan LKSnya dengan beberapa petunjuk dan uraian materi yang dapat menuntun siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Nah, seperti inilah kira-kira guru dalam mengajarkan kimia, yang didiskusikan adalah masalah-masalah real (kontekstual) dan terkait dengan teori atau konsep yang sedang dipelajari. Ini salah satu cara melatih siswa untuk menggunakan otak kanannya, sehingga siswa memiliki kemampuan "higher order thinking (berfikir tingkat tinggi)".

BERSAMBUNG.......
(DIMUAT JUGA DI STATUS FB: Alumni Pend. Kimia Unila)

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates