Materi kimia kelas Xi semester 2
1. kesetimbangan reaksi
2. Termokimia
Materi
Pelajaran kesetimbangan reaksi
A.
Reaksi Berkesudahan dan Reaksi Kesetimbangan
Ketika kita membakar bensin, pada
pembakaran yang sempurna akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan
karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Reaksi ini akan
berlangsung terus sampai jumlah bensin yang ada habis, sementara gas CO2
dan uap air makin bertambah. Reaksi tersebut dikatakan reaksi berkesudahan,
sebab meskipun produk CO2 dan H2O ditampung dalam satu
wadah tidak akan bereaksi membentuk bensin dan oksigen kembali. Reaksi seperti
itu juga disebut sebagai reaksi searah atau reaksi tidak dapat balik
(irreversible).
Kita juga dapat melihat peristiwa
serupa yang menunjukan reaksi berkesudahan dalam kehidupan sehari-hari. Semua
pembakaran bahan bakar fuel (minyak bumi) merupakan reaksi berkesudahan. Reaksi
korosi pada logam juga termasuk contoh yang nyata. Mungkin akan mempermudah
bagi kita untuk mencirikan reaksi berkesudahan. Diantaranya adalah zat-zat
hasil reaksinya tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi, dengan
demikian reaksi pasti akan berhenti jika salah satu atau semua reaktan habis.
Apakah ada reaksi yang dapat balik?
dalam kehidupan sehari-hari sulit menemukan reaksi yang dapat balik.
Proses-proses alami umumnya berlangsung searah, tidak dapat balik. Namun, di
laboratorium maupun dalam proses industri, banyak reaksi yang dapat balik. Reaksi
yang dapat balik kita sebut reaksi reversible. Diantaranya kita sebutkan
dan jelaskan pada contoh di bawah ini :
Jika campuran gas nitrogen dan
hidrogen dipanaskan akan menghasilkan gas amonia, dengan reaksi:
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Sebaliknya, jika amonia (NH3)
dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan hidrogen, dengan reaksi:
2NH3(g)
N2(g) + 3H2(g)
Apabila diperhatikan ternyata reaksi
pertama merupakan kebalikan dari reaksi kedua. Kedua reaksi itu dapat digabung
sebagai berikut :
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Tanda ( ) dimaksudkan untuk
menyatakan reaksi dapat balik (reversible). Reaksi ke kanan disebut
reaksi maju, reaksi ke kiri disebut reaksi balik. Pada reaksi dapat balik ini
zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi, begitulah
sebaliknya sehingga komponen zat tidak pernah habis, hal inilah yang menjadi
jawaban mengapa reaksi dapat balik tidak pernah habis.
Banyak peristiwa di alam ini yang
berlangsung reversible seperti pada reaksi fotosintesa dan reaksi respirasi
sebagai kebalikannya. Adanya kedua reaksi tersebut menguntungkan bagi kehidupan
di bumi, Sebab keberadaan oksigen dan karbondioksida dapat saling terimbangi oleh
reaksi yang dapat balik. Apa yang terjadi jika Reaksi fotosintesa yang melepas
oksigen tidak diimbangi dengan reaksi respirasi yang melepas karbondioksida?
B.
Kesetimbangan Kimia
Pada umumnya reaksi-reaksi kimia di
laboratorium berlangsung dalam arah bolak-balik (reversible), dan hanya
sebagian kecil saja yang berlangsung satu arah. Sebagai contoh aadalah reaksi
pembentukan gas ammonia NH3 dari gas H2 dan N2.
Pada awal proses bolak-balik, reaksi berlangsung ke arah pembentukan
produk (reaksi 1),
N2(g)
+ 3H2(g)
2NH3(g)…………….1)
segera setelah terbentuk molekul
produk (NH3) maka terjadi reaksi sebaliknya (reaksi 2), yaitu
pembentukan molekul reaktan (gas N2 dan H2) dari molekul
produk (gas NH3).
2NH3(g)
N2(g) + 3H2(g)……………2)
Reaksi 1 bermula dengan sangat
cepat, tetapi makin lama kecepatannya terus-menerus menurun, karena hydrogen
dan nitrogen makin berkurang jumlahnya. Di sisi lain reaksi 2 yang bermula
sangat lambat, terus-menerus naik kecepatannya karena banyaknya ammonia bertambah.
Akhirnya kecepatan kedua reaksi yang berlawanan menjadi sama. Sekali laju
reaks telah sama, selama temperature dan tekanan tidak berubah dan tidak ada
zat yang ditambahkan atau diambil, maka banyaknya hydrogen, nitrogen dan
ammonia tidak berubah. Jumlah masing-masing komponen tidak berubah terhadap
waktu oleh karena itu tidak ada perubahan yang dapat diamati terhadap waktu.
Oleh karena itu tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur (sifat
makroskopis tidak berubah), reaksi seolah-olah telah berhenti. Keadaan seperti
itu disebut keadaan setimbang (kesetimbangan). Akan tetapi, percobaan
menunjukkan bahwa dalam keadaan setimbang reaksi tetap berlangsung pada tingkat
molekul (tingkat mikroskopis). Oleh karena itu, keseimbangan kimia disebut Kesetimbangan
dinamis. (lihat grafik di bawah).
Gambar 1.
Grafik konsentrasi pereaktan dan produk terhadap waktu selama terjadi reaksi
reversible
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang
berlangsung spontan akan terus berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan
dinamis. Berbagai hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaks kimia,
perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi
dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi
berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi
berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan.
Keadaan kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses yang berlawanan
arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi tidak lagi
mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Sebagai contoh lain keadaan
kesetimbangan dinamis, kita perhatikan reaksi penguraian (dissosiasi) gas N2O4
sebagai berikut :
Gambar 2,
Molekul N2O4 terurai menjadi 2 molekul NO2 melalui reaksi bolak-balik
(reversible)
Andaikan sejumlah mol gas N2O4
dimasukkan ke dalam suatu bejana tertutup. Mula-mula dengan segera gas N2O4
yang tidak berwarna tersebut terdisosiasi menjadi NO2 yang berwarna
merah coklat. Akan tetapi setiap dua molekul NO2 dengan mudah
bergabung menjadi molekul zat N2O4 kembali. Mula–mula
laju reaksi disosiasi N2O4 berlangsung relatif lebih
cepat daripada laju reaksi pembentukan N2O4. Namun laju
reaksi pembentukan N2O4 juga makin lama makin bertambah
besar sesuai dengan pertambahan jumlah NO2 yang terbentuk. Pada
suatu saat laju reaksi disosiasi N2O4 sama dengan laju
reaksi pembentukan N2O4. maka Keadaan inilah yang disebut
Keadaan kesetimbangan.
Tugas
Terstruktur I
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
- Jelaskan perbedaan antara
reaksi tidak dapat balik (irreversible) dan reaksi dapat balik
(reversible), berikan contoh masing-masing?
- Peristiwa di bawah ini
kelompokkan ke dalam reaksi kesetimbangan ataukah reaksi Satu arah,
Jelaskan!
a. Kertas dibakar
b. Air menguap
c. Pembakaran
tidak sempurna pada karbon monoksida
- Bilamana suatu reaksi dapat
dikatakan telah mencapai keadaan kesetimbangan dinamis?
- Jelaskan kapankah suatu reaksi
bolak-balik mencapai keadaan setimbang ?
Resume
Ada sebagian reaksi kimia yang akan
berhenti ketika salah satu atau semua pereaktanya habis, seperti peristiwa
pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi). Reaksi semacam ini disebut reaksi
berkesudahan atau tak dapat balik (irreversible). Sebagian lain ada reaksi
kimia yang tidak pernah berhenti secara mkroskopis, sebab produk reaksinya akan
bereaksi kembali membentuk zat-zat pereaktan. Sebagai contoh
pada reaksi pembentukan gas ammonia dari gas hydrogen dan gas nitrogen. Reaksi
tersebut tidak berhenti karena gas ammonia yang terbentuk akan terurai kembali
menjadi gas hydrogen dan Nitrogen. Reaksi semacam ini disebut reaksi dapat
balik (reversible). Peristiwa ini akan terus berlangsung sampai kecepatan
reaksi maju sama dengan kecepatan reaksi balik. Pada tahap inilah dikatakan
suatu reaksi balik telah mencapai kesetimbangan.