CONTOH PEMBELAJARAN
KIMIA BERBASIS KARAKTER (BAGIAN PERTAMA)
oleh
Sunyono
Won pada 22 Oktober 2011 jam 13:58
Pembelajaran berbasis karakter tidak mungkin
terwujud jika hanya di tuliskan di RPP dan diomongkan, ibarat mendongeng.
Pendidikan karakter sebenarnya bisa diintegrasikan dengan pembelajaran kimia
yang sedang berlangsung. Contohnya kita bisa berandai-andai atau bisa juga dengan
menggunakan fakta eksperimen (contoh-contoh ini pernah dimuat di status fb
saya). Misalnya: Ketika kita mengajarkan ikatan hidrogen, cobalah ajukan
pertanyaan sederhana "Bagaimana & apa yang akan terjadi seandainya air
tdk membentuk ikatan hidrogran, dan air (H2O) mempunyai sifat yg sama dengan
saudaranya H2S ? Tentu saja siswa yang baru belajar ikatan kimia akan menjawab:
"tidak tahu pak/bu", "memang apa yang bakal terjadi...?"
Guru mengajarkan kimia dengan berbasis karakter
(religius & peduli lingkunga) itu menjelaskan: "Anak-anak, menurut
teori ikatan, seandainya air (H2O) tidak membentuk ikatan hidrogen, maka pd
suhu sekitar minus 100 oC air sdh mendidih, nah jika itu terjadi tidak akan ada
kehidupan di dunia ini, seperti organisme sekecil amuba, virus, bakteri, dll
yang akan mampu bertahan hidup. Begitulah hebatnya sang Pencipta (Alloh S.W.T)
menciptakan alam ini dengan segenap isinya, tidak ada seorang manusiapun yang
mampu membuat H2O lepas dari ikatan hidrogennya. Hebatnya lagi, dengan ikatan hidrogen
yang cukup menarik dan sempurna itulah air dapat kita gunakan untuk berbagai
keperluan sehari-hari seperti mencuci, memasak, minum, mandi, dan sebagainya.
Maha besar Alloh dengan segala ciptaannya. Jika H2O diputus ikatan hidrogennya,
yang terjadi adalah reaksi dekomposisi dan tidak lagi air namun menjadi gas-gas
H2 dan O2 (perhatikan percobaan elektrolisis air yang akan kita lakukan pada
saat mempelajari elektrokimia)". Kemudian guru itu melanjutkan: "Oleh
sebab itu anak-anak, untuk menjaga ikatan hidrogen yang sempurna itu, kita
harus menjaga lingkungan kita, jangan kita cemari air kita, karena air yang
tercemar menunjukkan ikatan hidrogennya tidak lagi indah sebagaimana aslinya,
namun diantara kisi-kisi molekul H2O di eilayah ikatan hidrogen didomplengi
oleh senyawa beracun (pencemar). Ingat bahwa air adalah sumber kehidupan kita.
Relakah kalian, jika air kita telah kehilangan jati dirinya (maksudnya dengan
ikatan hidrogen yang sempurna sbgmn gambar)?"
Pertanyaan
berikutnya untuk pengayaan: "Nah anak-anak, kalian sudah belajar tentang
ikatan hidrogen dari air. Sekarang coba pikirkan dan diskusikan dengan kelompok
kalian: "bagaimana dengan air pada fasa gas dan fasa padat, apakah ikatan
hidrogennya masih seperti air pada fasa cair sebagaimana gambar...?".
Buatkan
LKSnya dengan beberapa petunjuk dan uraian materi yang dapat menuntun siswa
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Nah,
seperti inilah kira-kira guru dalam mengajarkan kimia, yang didiskusikan adalah
masalah-masalah real (kontekstual) dan terkait dengan teori atau konsep yang
sedang dipelajari. Ini salah satu cara melatih siswa untuk menggunakan otak
kanannya, sehingga siswa memiliki kemampuan "higher order thinking
(berfikir tingkat tinggi)".
BERSAMBUNG.......
(DIMUAT
JUGA DI STATUS FB: Alumni Pend. Kimia Unila)