Minggu, 20 November 2016

cerpen kimia natrium dan chlor

CERPEN: KISAH CINTA SI GANTENG CHLOR DAN SI CANTIK NATRIUM (Sumber dari raisuien: http://www.forumsains.com/kimia)

oleh Sunyono Won pada 04 November 2011 jam 21:53


“Apakah itu cinta…? apakah itu cinta….  yang mampu melengkapi lubang di dalam hati….” Suara lagunya Letto yang minggu ini kujadikan nada dering ponselku terus berbunyi, aku menggeliat malas dan mencoba membuka mataku yang terasa sangat berat. Tapi tiba-tiba kantukku mendadak hilang saat kulihat nama Chlor kekasihku terpampang di layar ponselku, langsung saja aku angkat:
“Pagi honey…!” (terdengar suaranya renyah di seberang sana)
“Ada apa sih , pagi-pagi dah ganggu orang tidur ?” (jawabku sedikit merajuk)
“Lho…kau lupa ya Nat, kita kan pagi-pagi mau jalan-jalan…”
“Jalan-jalan kemana?”
“Ya biasa…pagi ini kita ke dapur ibu-ibu untuk melezatkan masakan mereka, siangnya kita ke demo masak Rudy Choerudin…”
“Ke makanan mululu, aku bosan nih, gak ikut ahhh…”
“Lho kok gitu…? Terus gimana kalau anak -anak manusia itu gondokan semua?, kan kita juga yang repot. Lagian kita kan pasangan yang paling serasi sekampung SPU Nat, masa kita jalannya masing-masing, gak seru ahhh…!”
“Baiklah…baiklah Mr Chlor”
Kututup telponku, kupandangi kamar minyak tanahku, “ahhh…..!!” (aku berteriak). Sudah sejak lama aku jadian sama Chlor,dia unsur yang paling ganteng yang pernah kulihat di kampung kami yang bernama Sistem Berkala Unsur  di gang 3 blok VII A No. 17, bahkan kami mendapat peredikat pasangan paling serasi dan romantis di tahun ini.

Awalnya kami ketemu di lautan luas. Waktu itu dia senang sekali menatap senja. Lalu jadilah kami pasangan yang serasi. Kami sering jalan berduaan, ke dapur-dapur penduduk atau ke pabrik-pabrik industri. Kami juga kadang mengenang perjumpaan kami di lautan lepas, ahh…indahnya…. Tapi  ada satu yang membuat hati ini kadang terbakar api cemburu, ada kabar burung kalau dia selingkuh dengan molekul air. Bahkan menurut kabar terakhir yang aku dengar mereka telah menikah dan mempunyai anak yang bernama Hidrogenklorida (HCl), aku ingin melabrak air dan kalau perlu membunuhnya, tapi aku tidak punya bukti makanya kalau aku dekat dengan dia aku langsung marah apalagi si Oksigen yang masih saudara dengan si molekul air yang suka ngompori, membuat kemarahanku langsung naik beberapa derajat celcius.


AKHIR JANUARI
 Mataku sudah sembab tapi airmataku masih terus saja mengalir, hatiku sakit…sakit luar biasa…!, Chlor kekasihku ternyata benar-benar menghianati cintaku, dia ternyata sudah menikah dengan molekul air dan mempunyai anak HCl dan ternyata selama ini juga dia punya affair dengan saudara-saudaraku seperti Kalsium (CaCl2 ), Kalium (KCl), Barium (BaCl2), mereka itu berbohong di belakangku, menusukku dari belakang, dasar si penghianat…!  Mata keranjang….!!!!
Aku ingat waktu itu, dia kekasihku Chlor (apa masih pantas aku memanggilnya kekasih?) mengakui semua perbuatanya setelah tahu aku pernah memergokinya waktu dia di sebuah laboratorium sains dasar jalan bersama bergandengan tangan. Dengan bantuan kelalaian manusia aku hampiri molekul air, aku marah padanya karena dia telah merebut Chlor dariku. Aku berkelahi dengannya dan hasil perkelahian itu terjadilah kebakaran ditambah adanya Oksigen yang terus memanasiku, sehingga kemarahnku makin menjadi jadi dan habislah laboratorium itu terbakar oleh kemarahanku
Aku pergi pada Chlor dengan penuh kemarahan mempertanyakan alasannya kenapa dia selingkuh di belakangku.

“Apa aku kurang sempurna di matamu Chlor, sampai-sampai kau tega melakukan ini semua, awalnya aku kira ini hanyalah gosip para manusia lab itu tapi ternyata kau…kau memang benar-benar menghianatiku….” (semprotku sambil menangis).
“Semua ini kulakukan karena aku sayang kamu Nat,” (jawabnya).
“Apa kamu bilang? sayang aku? kamu selingkuh dan menikah dengannya karena sayang aku?”
“Iya Nat, kau itu begitu sempurna di mataku, kau mempunyai sifat-sifat yang khas, makanya aku tidak menikahimu karena aku takut nanti kau mengandung dan melahirkan anak, sehingga dapat merusak kecantikanmu yang begitu sempurna. Aku menikahi molekul air dan mempunyai anak HCl itu tidak lain dengan satu tujuan. Kau tahu…?, kata para manusia lab itu kecantikanmu sungguh luar biasa, kau mempunyai warna khas berbeda dari unsur-unsur yang lain dan dengan mudah bisa terlihat oleh semua orang, asalkan ada senyawa lain yang bisa membantumu dan senyawa yang biasa membantumu itu tidak lain adalah HCl anakku, si HCl kecil akan membantumu melakukan uji nyala, maka warna cantikmu itu dapat terlihat , apa kau tidak senang ? terlihat cantik dan di puja banyak orang…?” (katanya panjang lebar smbil tersenyum).

Untuk beberapa saat aku terdiam betapa baiknya dia, betapa dalam cintanya tapi jauh di lubuk hatiku, aku masih merasa sakit padanya dan diam-diam aku bersumpah aku tidak akan memaafkan molekul air dan oksigen seumur hidupku, itu sumpahku..!


PERTENGAHAN PEBRUARI 
Sejak tahu kekasihku Chlor selingkuh di belakangku, akupun mulai main mata dengan Nitrat (NaNO 3), dengan Karbonat (NaCO3) , begitu juga aku mencoba mencintai adiknya Chlor , si Bromine (NaBr) dan banyak yang lainnya. Kadang akupun suka jalan sendirian tanpa di temani kekasih-kekasihku, aku bersama adikku Kalium kadang membantu manusia . Sifatku yang mudah mengion sangat didambakan para manusia, karena ion-ion ku ikut memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah dalam tubuh manusia. Sebenarnya dengan banyak kelebihan yang ada padaku, untuk apa aku masih memikirkan Chlor…? Tapi, aku tidak bisa melupakannya… cintaku padanya sungguh amatlah besar, aku tidak bisa kehilangan dia.

AKHIR PEBRUARI
Di akhir Pebruari ini aku melakukan uji nyala. Awalnya aku tidak mau tapi karena desakan Chlor kekasihku yang katanya sayang sama aku, aku pun akhirnya mau melakukannya. Kalau manusia mungkin uji nyala itu analoginya semacam operasi plastik kali (ga tahulah… itu urusan manusia…).Waktu di uji nyala dengan bantuan HCl anak dari kekasihku Chlor, ternyata aku menghasilkan warna kuning. Aku jadi bertanya-tanya kenapa aku bisa berwarna dan kenapa warnaku yang nampak hanya kuning padahal warna itu kan banyak. Eh setelah kutanyakan pada manusia lab ternyata ketika dipanaskan, elektron yang ada pada tubuhku mengalami eksitasi. Saat elektron kembali kekedudukan semula akan melepaskan energi berupa energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Jika panjang gelombang berada dalam daerah sinar tampak maka terlihat nyala yang berwarna tertentu. Dan kebetulan yang terjadi padaku panjang gelombang yang berada dalam daerah warna kuning. Itulah sebabnya aku berwarna kuning yang indah.

AWAL MARET
Langit hampir meremang , sejuk mengelabu. Di barat masih kelihatan goresan-goresan warna merah lembut seperti lukisan hidup. Sisa pijaran matahari yang sudah begitu lelah.
Aku pandangi senja tuk kesekian kalinya, yang mulai dirangkul gelap. Aku jelajahi lautan lepas yang terhampar di depan mataku. Dulu diantara batu karang itu, pasir putih itu, aku bertemu dengannya (Chlor) tanpa dugaan sebelumnya. Entah beberapa tahun kebelakang, aku bertemu dengan lelaki itu, lelaki yang pernah menumbuhkan bunga-bunga di hatiku sampai sekarang. Ya….lautan di depanku inilah yang telah membuat hati kami merah menyala dan tiba-tiba aku merasa kangen padanya …..kangen yang sangat menyiksa hati…hatiku bagai teriris sembilu, darahnya menetes satu-satu…, hangat terasa menjelajari seluruh peredaran urat nadiku.

Aku merasa selama ini telah berada dalam sandiwara cinta yang memuakkan dan nila ingat hal itu aku ingin menangis…menangis… dan meratap, tapi kali ini aku tak ingin menangis. Tidak…!!, rasanya itu harus diletakkan jauh-jauh di belakang sana, yang telah kugunakan sebagai aksesori kehidupan yang menghiasi dada kesabaranku selama ini.Tidak…!!.tangisan ini tak perlu lagi dan aku tak cukup mengerti, kenapa aku mesti mencintainya, kalau pada akhirnya cinta ini akan sirna juga.
“Aku terlanjur cinta kepadamu
Dan tlah kuberikan seluruh hatiku
tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
akupun tak mengerti  yang terjadi
apa salah dan kekurangku padamu
kini terlambat sudah untuk dipersalahkan…..”
Lagu Pasha Ungu tiba-tiba mengalun lembut membuyarkan semua lamunanku, akupun segera membalikan badan. Disana Kalium adikku berdiri mematung dengan mata sembab.

“Kenapa….? kenapa kau tak pernah cerita padaku kak…?” (kata adikku Kalium tiba-tiba)
“Maksudmu apa dik...?” (kataku pura-pura tak mengerti)
“Kenapa kakak gak ngasih tahu kalau Chlor itu pacar kakak…!! kenapa juga gak ngasih tahu kalau dia sudah menghianati kita kak...?! kenapa semuanya mesti begini, knapa ini harus terjadi…, seandainya aku tahu dari dulu, kalau dia kekasih kakak, aku tidak akan mungkin jadi kekasihnya, maafkan aku…” (katanya sambil menjatuhkan diri di kakiku).
“Sudahlah dik…. aku gak ngasih tahu kamu, karena aku takut kamu kecewa dik, cukuplah aku yang merasakan ini semua”  (kataku perlahan).
“Tapi aku sudah melabraknya kak, aku dipertemukan manusia lab dengannya, aku langsung melabraknya tanpa bertanya sebelumnya, sampai-sampai tempat kami dipertemukan langsung meledak, dan rumah tempat kami bertemu hancur”
“Apa yang kau lakukan..? Chlor melakukan semua itu demi kita dik...!”
“Aku tahu…!, tapi aku merasa kesal dan marah padanya, dia sudah menyakiti kakak, aku, juga adik-adikku”.
Aku menggeleng-gelengkan kepala berusaha mengerti perasaannya, sebenarnya aku bukan gak mau menceritakan semuanya padanya, tapi sifatnya itu, aku kenal baik sifat-sifat adikku mereka rata-rata tidak bisa mengendalikan emosinya.
Akibat pertengkaranku dulu dengan air, juga peristiwa perkelahian Kalium adikku, aku dan adikku dikenal oleh manusia lab itu sebagai unsur yang paling reaktif.  Akibat dari semua itu keluargaku pun semuanya jadi tahu dan membenci air sepanjang hayat hidupnya. Jika aku dan adik-adikku bertemu dengan air dan jika tidak ada yang menghalanginya, pasti suhu tinggi dan ledakan emosi tidak akan bisa dikendalikan.


Akhir Maret 1809

Ketika manusia-manusia lab itu tahu kalau  kami sekeluarga alkali membenci air, mereka pun mencari solusi agar aku tidak berpapasan dengan air atau dengan oksigen, melalui berbagai rekayasa manusia lab, akhirnya rahasiaku dapat diketahui. Bahwa kemarahanku akan stabil jika mereka membuatkan kamarku khusus dari minyak tanah. Masih ada satu lagi rahasia keluargaku yang manusia lab akhirnya mengetahuinya, yaitu latar belakang kehidupan kami. Bahwa kami keluarga alkali sebelum bermigrasi ke kota SPU tinggal jauh di alam bebas. Aku yang paling dekat dengan Kalium adikku tinggalnya dikerak bumi dalam keluraga tanah, batu-batuan, atau di keluarga alumino silikat. Adanya pengaruh cuaca dan bencana alam membuat ionku dan ion adikku terlepas dari keluarga angkatku dan terbawa air ke laut. Tapi dibalik kecelakaan itu terselip hikmah, bahwa aku akhirnya bisa ketemu dengan Chlor dan saling jatuh cinta.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates