CERPEN: KISAH CINTA SI GANTENG CHLOR DAN SI
CANTIK NATRIUM (Sumber dari raisuien: http://www.forumsains.com/kimia)
oleh
Sunyono
Won pada 04 November 2011 jam 21:53
“Apakah
itu cinta…? apakah itu cinta…. yang mampu melengkapi lubang di dalam
hati….” Suara lagunya Letto yang minggu ini kujadikan nada dering ponselku
terus berbunyi, aku menggeliat malas dan mencoba membuka mataku yang terasa
sangat berat. Tapi tiba-tiba kantukku mendadak hilang saat kulihat nama Chlor
kekasihku terpampang di layar ponselku, langsung saja aku angkat:
“Pagi honey…!” (terdengar suaranya renyah di seberang sana)
“Ada apa sih , pagi-pagi dah ganggu orang tidur ?” (jawabku sedikit
merajuk)
“Lho…kau lupa ya Nat, kita kan pagi-pagi mau jalan-jalan…”
“Jalan-jalan kemana?”
“Ya biasa…pagi ini kita ke dapur ibu-ibu untuk melezatkan masakan
mereka, siangnya kita ke demo masak Rudy Choerudin…”
“Ke makanan mululu, aku bosan nih, gak ikut ahhh…”
“Lho
kok gitu…? Terus gimana kalau anak -anak manusia itu gondokan semua?, kan kita
juga yang repot. Lagian kita kan pasangan yang paling serasi sekampung SPU Nat,
masa kita jalannya masing-masing, gak seru ahhh…!”
“Baiklah…baiklah
Mr Chlor”
Kututup
telponku, kupandangi kamar minyak tanahku, “ahhh…..!!” (aku berteriak). Sudah
sejak lama aku jadian sama Chlor,dia unsur yang paling ganteng yang pernah
kulihat di kampung kami yang bernama Sistem Berkala Unsur di gang 3 blok
VII A No. 17, bahkan kami mendapat peredikat pasangan paling serasi dan
romantis di tahun ini.
Awalnya
kami ketemu di lautan luas. Waktu itu dia senang sekali menatap senja. Lalu
jadilah kami pasangan yang serasi. Kami sering jalan berduaan, ke dapur-dapur
penduduk atau ke pabrik-pabrik industri. Kami juga kadang mengenang perjumpaan
kami di lautan lepas, ahh…indahnya…. Tapi ada satu yang membuat hati ini
kadang terbakar api cemburu, ada kabar burung kalau dia selingkuh dengan
molekul air. Bahkan menurut kabar terakhir yang aku dengar mereka telah menikah
dan mempunyai anak yang bernama Hidrogenklorida (HCl), aku ingin melabrak air
dan kalau perlu membunuhnya, tapi aku tidak punya bukti makanya kalau aku dekat
dengan dia aku langsung marah apalagi si Oksigen yang masih saudara dengan si
molekul air yang suka ngompori, membuat kemarahanku langsung naik beberapa
derajat celcius.
AKHIR
JANUARI
Mataku
sudah sembab tapi airmataku masih terus saja mengalir, hatiku sakit…sakit luar
biasa…!, Chlor kekasihku ternyata benar-benar menghianati cintaku, dia ternyata
sudah menikah dengan molekul air dan mempunyai anak HCl dan ternyata selama ini
juga dia punya affair dengan saudara-saudaraku seperti Kalsium (CaCl2 ), Kalium
(KCl), Barium (BaCl2), mereka itu berbohong di belakangku, menusukku dari
belakang, dasar si penghianat…! Mata keranjang….!!!!
Aku
ingat waktu itu, dia kekasihku Chlor (apa masih pantas aku memanggilnya
kekasih?) mengakui semua perbuatanya setelah tahu aku pernah memergokinya waktu
dia di sebuah laboratorium sains dasar jalan bersama bergandengan tangan.
Dengan bantuan kelalaian manusia aku hampiri molekul air, aku marah padanya
karena dia telah merebut Chlor dariku. Aku berkelahi dengannya dan hasil
perkelahian itu terjadilah kebakaran ditambah adanya Oksigen yang terus
memanasiku, sehingga kemarahnku makin menjadi jadi dan habislah laboratorium
itu terbakar oleh kemarahanku
Aku
pergi pada Chlor dengan penuh kemarahan mempertanyakan alasannya kenapa dia
selingkuh di belakangku.
“Apa
aku kurang sempurna di matamu Chlor, sampai-sampai kau tega melakukan ini
semua, awalnya aku kira ini hanyalah gosip para manusia lab itu tapi ternyata
kau…kau memang benar-benar menghianatiku….” (semprotku sambil menangis).
“Semua
ini kulakukan karena aku sayang kamu Nat,” (jawabnya).
“Apa
kamu bilang? sayang aku? kamu selingkuh dan menikah dengannya karena sayang
aku?”
“Iya
Nat, kau itu begitu sempurna di mataku, kau mempunyai sifat-sifat yang khas,
makanya aku tidak menikahimu karena aku takut nanti kau mengandung dan
melahirkan anak, sehingga dapat merusak kecantikanmu yang begitu sempurna. Aku
menikahi molekul air dan mempunyai anak HCl itu tidak lain dengan satu tujuan.
Kau tahu…?, kata para manusia lab itu kecantikanmu sungguh luar biasa, kau
mempunyai warna khas berbeda dari unsur-unsur yang lain dan dengan mudah bisa
terlihat oleh semua orang, asalkan ada senyawa lain yang bisa membantumu dan
senyawa yang biasa membantumu itu tidak lain adalah HCl anakku, si HCl kecil
akan membantumu melakukan uji nyala, maka warna cantikmu itu dapat terlihat ,
apa kau tidak senang ? terlihat cantik dan di puja banyak orang…?” (katanya
panjang lebar smbil tersenyum).
Untuk
beberapa saat aku terdiam betapa baiknya dia, betapa dalam cintanya tapi jauh
di lubuk hatiku, aku masih merasa sakit padanya dan diam-diam aku bersumpah aku
tidak akan memaafkan molekul air dan oksigen seumur hidupku, itu sumpahku..!
PERTENGAHAN PEBRUARI
Sejak
tahu kekasihku Chlor selingkuh di belakangku, akupun mulai main mata dengan
Nitrat (NaNO 3), dengan Karbonat (NaCO3) , begitu juga aku mencoba mencintai
adiknya Chlor , si Bromine (NaBr) dan banyak yang lainnya. Kadang akupun suka
jalan sendirian tanpa di temani kekasih-kekasihku, aku bersama adikku Kalium
kadang membantu manusia . Sifatku yang mudah mengion sangat didambakan para
manusia, karena ion-ion ku ikut memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah
dalam tubuh manusia. Sebenarnya dengan banyak kelebihan yang ada padaku, untuk
apa aku masih memikirkan Chlor…? Tapi, aku tidak bisa melupakannya… cintaku
padanya sungguh amatlah besar, aku tidak bisa kehilangan dia.
AKHIR PEBRUARI
Di
akhir Pebruari ini aku melakukan uji nyala. Awalnya aku tidak mau tapi karena
desakan Chlor kekasihku yang katanya sayang sama aku, aku pun akhirnya mau
melakukannya. Kalau manusia mungkin uji nyala itu analoginya semacam operasi
plastik kali (ga tahulah… itu urusan manusia…).Waktu di uji nyala dengan
bantuan HCl anak dari kekasihku Chlor, ternyata aku menghasilkan warna kuning.
Aku jadi bertanya-tanya kenapa aku bisa berwarna dan kenapa warnaku yang nampak
hanya kuning padahal warna itu kan banyak. Eh setelah kutanyakan pada manusia
lab ternyata ketika dipanaskan, elektron yang ada pada tubuhku mengalami
eksitasi. Saat elektron kembali kekedudukan semula akan melepaskan energi
berupa energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Jika panjang gelombang
berada dalam daerah sinar tampak maka terlihat nyala yang berwarna tertentu.
Dan kebetulan yang terjadi padaku panjang gelombang yang berada dalam daerah
warna kuning. Itulah sebabnya aku berwarna kuning yang indah.
AWAL MARET
Langit
hampir meremang , sejuk mengelabu. Di barat masih kelihatan goresan-goresan
warna merah lembut seperti lukisan hidup. Sisa pijaran matahari yang sudah
begitu lelah.
Aku
pandangi senja tuk kesekian kalinya, yang mulai dirangkul gelap. Aku jelajahi
lautan lepas yang terhampar di depan mataku. Dulu diantara batu karang itu,
pasir putih itu, aku bertemu dengannya (Chlor) tanpa dugaan sebelumnya. Entah
beberapa tahun kebelakang, aku bertemu dengan lelaki itu, lelaki yang pernah
menumbuhkan bunga-bunga di hatiku sampai sekarang. Ya….lautan di depanku inilah
yang telah membuat hati kami merah menyala dan tiba-tiba aku merasa kangen
padanya …..kangen yang sangat menyiksa hati…hatiku bagai teriris sembilu,
darahnya menetes satu-satu…, hangat terasa menjelajari seluruh peredaran urat
nadiku.
Aku
merasa selama ini telah berada dalam sandiwara cinta yang memuakkan dan nila
ingat hal itu aku ingin menangis…menangis… dan meratap, tapi kali ini aku tak
ingin menangis. Tidak…!!, rasanya itu harus diletakkan jauh-jauh di belakang
sana, yang telah kugunakan sebagai aksesori kehidupan yang menghiasi dada
kesabaranku selama ini.Tidak…!!.tangisan ini tak perlu lagi dan aku tak cukup
mengerti, kenapa aku mesti mencintainya, kalau pada akhirnya cinta ini akan
sirna juga.
“Aku
terlanjur cinta kepadamu
Dan
tlah kuberikan seluruh hatiku
tapi
mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
akupun
tak mengerti yang terjadi
apa
salah dan kekurangku padamu
kini
terlambat sudah untuk dipersalahkan…..”
Lagu
Pasha Ungu tiba-tiba mengalun lembut membuyarkan semua lamunanku, akupun segera
membalikan badan. Disana Kalium adikku berdiri mematung dengan mata sembab.
“Kenapa….?
kenapa kau tak pernah cerita padaku kak…?” (kata adikku Kalium tiba-tiba)
“Maksudmu
apa dik...?” (kataku pura-pura tak mengerti)
“Kenapa
kakak gak ngasih tahu kalau Chlor itu pacar kakak…!! kenapa juga gak ngasih
tahu kalau dia sudah menghianati kita kak...?! kenapa semuanya mesti begini,
knapa ini harus terjadi…, seandainya aku tahu dari dulu, kalau dia kekasih
kakak, aku tidak akan mungkin jadi kekasihnya, maafkan aku…” (katanya sambil
menjatuhkan diri di kakiku).
“Sudahlah
dik…. aku gak ngasih tahu kamu, karena aku takut kamu kecewa dik, cukuplah aku
yang merasakan ini semua” (kataku perlahan).
“Tapi
aku sudah melabraknya kak, aku dipertemukan manusia lab dengannya, aku langsung
melabraknya tanpa bertanya sebelumnya, sampai-sampai tempat kami dipertemukan
langsung meledak, dan rumah tempat kami bertemu hancur”
“Apa
yang kau lakukan..? Chlor melakukan semua itu demi kita dik...!”
“Aku
tahu…!, tapi aku merasa kesal dan marah padanya, dia sudah menyakiti kakak,
aku, juga adik-adikku”.
Aku
menggeleng-gelengkan kepala berusaha mengerti perasaannya, sebenarnya aku bukan
gak mau menceritakan semuanya padanya, tapi sifatnya itu, aku kenal baik
sifat-sifat adikku mereka rata-rata tidak bisa mengendalikan emosinya.
Akibat
pertengkaranku dulu dengan air, juga peristiwa perkelahian Kalium adikku, aku
dan adikku dikenal oleh manusia lab itu sebagai unsur yang paling reaktif.
Akibat dari semua itu keluargaku pun semuanya jadi tahu dan membenci air
sepanjang hayat hidupnya. Jika aku dan adik-adikku bertemu dengan air dan jika
tidak ada yang menghalanginya, pasti suhu tinggi dan ledakan emosi tidak akan
bisa dikendalikan.
Akhir Maret 1809
Ketika
manusia-manusia lab itu tahu kalau kami sekeluarga alkali membenci air,
mereka pun mencari solusi agar aku tidak berpapasan dengan air atau dengan
oksigen, melalui berbagai rekayasa manusia lab, akhirnya rahasiaku dapat
diketahui. Bahwa kemarahanku akan stabil jika mereka membuatkan kamarku khusus
dari minyak tanah. Masih ada satu lagi rahasia keluargaku yang manusia lab
akhirnya mengetahuinya, yaitu latar belakang kehidupan kami. Bahwa kami
keluarga alkali sebelum bermigrasi ke kota SPU tinggal jauh di alam bebas. Aku
yang paling dekat dengan Kalium adikku tinggalnya dikerak bumi dalam keluraga
tanah, batu-batuan, atau di keluarga alumino silikat. Adanya pengaruh cuaca dan
bencana alam membuat ionku dan ion adikku terlepas dari keluarga angkatku dan
terbawa air ke laut. Tapi dibalik kecelakaan itu terselip hikmah, bahwa aku
akhirnya bisa ketemu dengan Chlor dan saling jatuh cinta.