Bohr memperbaiki kegagalan
teori atom Rutherford melalui percobaan yang ia lakukan yaitu tentang spektrum
atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Percobaan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck.
pengamatan dengan
spektrometer menunjukkan bahwa spektrum atom bersifat terputus – putus
(diskrit), hal tersebut menunjukkan bahwa atom hanya memancarkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu dan menurut Bohr adanya spektrum diskrit menunjukkan
bahwa elektron dalam atom hanya beredar pada lintasan – lintasan dengan energi
tertentu.
Teori
Kuantum Planck
Suatu benda hanya dapat
menerima atau memancarkan energy radiasi sebesar 1,2,3 kuanta, tetapi tidak
menerima atau memancarkan energy ½ atau ¼ kuanta. Hal ini menyatakan bahwa
suatu benda hanya bias berada pada tingkat energy tertentu.
Teori kuantum Planck
dibuktikan oleh Einstein, Einstein menyatakan bahwa radiasi elektromagnetik
mempunyai sifat partikel. Partikel radiasi ini disebut Foton. Besarnya energy
dalam satu paket bergantung pada frekuensi atau panjang gelombang radiasinya,
sesuai dengan persamaan berikut :
E = h x f atau
E = h c/λ
dengan : E = energy
radiasi dan h = tetapan Planck = 6,63 x
10-34
Semakin besar panjang
gelombang, semakin kecil energinya.
Teori
Atom Bohr
Telah disebutkan diatas bahwa
spektrum atom berupa spektrum garis, bagaimana ini dapa dijelaskan?
Pada tahun 1913, Neils Bohr dapat
menjelaskan fenomena ini dengan menggunakan teori kuantum max Planck yang
menyatakan bahwa energy terkuantisasi atau bersifat diskrit. Menurut Bohr,
spektrum garis menunjukkan bahwa elektron dalam atom hanya dapat beredar pada
lintasan-lintasan dengan tingkat energy tertentu. Pada lintasan itu, elektron
dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan energy. lintasan elektron
tersebut berupa lingkaran dengan jari jari tertentu.
Setiap lintasan ditandai
dengan suatu bilangan yang biasa ditandai dengan n, yaitu dimulai dari lintasan
terdalam, n=1,2,3,4 dan seterusnya dan dinyatakan dengan lambang K,L,M,N dan
seterusnya. Semakin besar nilai n, semakin besar pula tingkat energinya.
Pada keadaan normal, elektron menempati tingkat
energy terendah atau biasa disebut dengan tingkat dasar (ground state). Apabila
elektron mendapat energy dari luar (misalnya jika dipanaskan, disinari, atau
diberi medan listrik), maka elektron akan menyerap energy yang sesuai lalu
pindah ke tingkat energy yang lebih tinggi. Keadaan dimana elektron ada yang
menempati tingkat energy yang lebih tinggi disebut keadaan tereksitasi (exitaced state).
ΔE = Ef – Ei
dengan ΔE = energy yang menyertai perpindahan
elektron
Ef = tingkat energy
akhir
Ei = tingkat energy
mula-mula
Teori atom bohr
memungkinkan kita untuk menjelaskan spektrum garis hydrogen. Energy radiasi
yang diserap oleh atom menyebabkan elektron berpindah dari orbit yang berenergi
lebih rendah ke orbit yang berenergi lebih tinggi atau sebaliknya. Perpindahan
energy ini analog dengan perpindahan bola tenis naik atau turun anak tangga,
seperti pada gambar diatas. bola dapat diatas anak tangga ke berapapun, tapi
tidak mungkin terletak diantara anak tangga- anak tangga.
Oleh karena
perpindahan elektron ini berlangsung antara lintasan yang sudah tertentu
tingkat energinya, maka atom akan memancarkan radiasi dengan tingkat energy
yang tertentu pula. Dengan demikian, dapat dijelaskan mengapa spektrum atom
berupa spektrum garis.
Dalam model atom
hydrogen, Bohr dapat menjelaskan spektrum gas hydrogen yang ditemukan dari
percobaan. Misalnya pemancaran sinar merah oleh gas hydrogen terjadi ketika
elektron berpindah dari tingkat energy ketiga (n=3) ke tingkat energy kedua
(n=2).
Meskipun model
atom Neils Bohr dapat menjelaskan spektrum gas hydrogen dan spektrum dari spesi
lain berelektron tunggal (seperti He+ dan Li2+), model
tersebut tidak dapat menjelaskan spektrum dari atom yang lebih kompleks. Oleh
karena itu, para ahli tetap berupaya mencari penjelasan yang lebih sempurna.
Ide penting yang sangat berharga dari teori atom Neils Bohr adalah gagasan
tentang tingkat-tingkat energy dalam atom yaitu gagasan tentang lintasan dengan
tingkat energy tertentu.